Monday 15 December 2014

In Vitro Fertilization - Bayi tabung yang kedua

2013...

Kelanjutan dari note bayi tabung yang pertama, ini bayi tabungku yang kedua. Aku & suami jalanin lagi program bayi tabung tapi kali ini di Bandung September 2012 lalu, dengan program yang berbeda. Kalau yang pertama, itu namanya IVM (In Vitro Maturation), yang kali ini IVF (In Vitro Fertilization). Sekedar mau ngasih info, bedanya mungkin udah aku jelasin di note pertama, kalau IVM telurnya dimatangkan di luar tubuh, sedangkan IVF, badan kita dapat stimulasi obat supaya telurnya banyak dan berkembang di dalam tubuh, & saat udah waktunya telur2 itu matang & pecah, telur2 itu diambil untuk dibuahi di luar tubuh. Jadi saat telur diambil dalam IVF, telurnya udah matang, tinggal langsung dilakukan pembuahan. Cara pembuahannya ada 2 macam yang aku jalani, yaitu secara konvensional & dengan metode ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection). Kalau metode konvensional, telur yang didapat saat OPU (Ovum Pick Up), dalam keadaan sudah matang, disimpan dalam sebuah cawan/tabung petri dengan banyak sperma yang sudah diwashing dilepas untuk melakukan pembuahan secara alami, alias spermanya berlomba-lomba mencapai telur untuk melakukan pembuahan. Sedangkan metode ICSI, satu sperma yang sudah dilakukan washing/pencucian, disuntikkan ke satu telur, alias pembuahannya dibantu oleh tenaga medis mempertemukan satu sperma dan satu telur. Kalau sudah terjadi pembelahan, artinya pembuahan berhasil, dan dilihat perkembangan pembelahannya normal, baru dilakukan ET (Embrio Transfer) langsung ke rahim.
Kira2 gitu deh penjelasannya... maaf kalau ga gitu ngerti dengan kata2 yang aku pakai, maklum bukan penulis beneran hehehe.
Selanjutnya aku mau berbagi info soal prosedur bayi tabung yang kedua ini. Alasan aku & suami ikut program bayi tabung yang kedua ini, karena kami udah coba program kehamilan alami tapi dengan pakai obat penyubur selama beberapa bulan dan ga menunjukkan hasil apapun. Kenapa ga coba inseminasi, alasannya karena saluran tubaku yang kanan udah diangkat, jadi dengan satu saluran tuba yang tertinggal, persentase keberhasilan inseminasi juga jadi berkurang banyak. Sedangkan biaya untuk inseminasi juga bisa dibilang ga kecil. Jadilah kita coba lagi bayi tabung.

11 Sept - Selasa
Mens hari pertama. Kontak dokter konfirm hari 1 mens.

12 Sept - Rabu
Ke RS jam 9, USG transvaginal didapat ovarium kiri ada 3 folikel & ovarium kanan juga 3 folikel, cek rahim katanya normal ga ada masalah, sonde (simulasi ET, dimasukin keteter ke ms v) - simulasi ET ini ga beda sama waktu IVM, pakai alat seperti jarum panjang, tapi ga sesakit seperti yang pertama. Suntik pertama FSH 225 IU, di sekitar pusar. Ternyata ga sesakit yang dibayangin hehehe. Rencana tes darah lengkap, tapi ga perlu karena ada hasil tes yang bulan Juni.

13 Sept - Kamis
Suntik kedua FSH 225 IU.

14 Sept - Jumat
Suntik ketiga FSH 225 IU.

15 Sept - Sabtu
Suntik keempat FSH 225 IU.

16 Sept - Minggu
Suntik kelima FSH 225 IU, USG didapat ovarium kiri ada 6 folikel, ovarium kanan ada 3 folikel.

17 Sept - Senin
Suntik keenam FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Jadi mulai hari ini suntikannya jadi 2 setiap hari. Hasil suntik Cetrotide gatal & merah di sekitar bekas suntikan. Kemungkinan ada alergi. USG, ovarium kiri ada 7 folikel, ovarium kanan 3 folikel. Tes darah estradiol.

18 Sept - Selasa
Suntik ketujuh FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Masih gatal & merah lagi, jadi dokter kasih tambahan obat alergi Cratinin. USG didapat ovarium kiri ada 7 folikel, ovarium kanan ada 4 folikel.

19 Sept - Rabu
Suntik kedelapan FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Tes darah estradiol.

20 Sept - Kamis
Suntik kesembilan FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. USG didapat ovarium kiri ada 10 folikel, ovarium kanan ada 4 folikel.

21 Sept - Jumat
Suntik kesepuluh FSH 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. Tes darah estradiol.

22 Sept - Sabtu
Suntik kesebelas FSG 225 IU & Cetrotide 0,25 mg. USG didapat ovarium kiri ada 12 folikel, ovarium kanan ada 5 folikel. Syukurlah folikelnya lumayan banyak, semoga semuanya ada isi telur. Jam 21.00 suntik Pregnil, hasilnya pegal, ga beda sama waktu IVM.

23 Sept - Minggu, istirahat di rumah persiapan OPU. Perutku udah bengkak banget, mungkin karena disuntik hormon terus tiap hari & folikel telurnya lumayan banyak.

24 Sept - Senin
Jam 09.00 OPU. Dapat 25 oosit hore..... ternyata lebih dari yang diharapkan, kirain maks 17. Dikasih obat Cygest 1x400mg selama 5 hari, Progynova 3x2 selama 5 hari, Caberlin 1x1 untuk tanggal 24 dan 28.

25 Sept - Selasa
Ditelp RS, pembuahan dilakukan secara konvensional & ICSI. Secara konvensional dari 10 oosit didapat 3 embrio, gagal 7. Karena takut banyak gagal, jadi sisanya 15 oosit secara ICSI, didapat 12 embrio, gagal 3. Rencana ET hari Sabtu karena embrio yg didapat lumayan banyak, besok ditelp lagi untuk pemberitahuan jamnya. Semoga semuanya bisa jadi embrio kualitas excellent.

28 Sept - Jumat
ET. Sekitar jam 12an baru mulai ET. Cepet selesai, tapi nunggu yang jemput untuk masuk kamarnya lama banget. Sekitar jam 13.30 baru dijemput, langsung masuk kamar. Itupun belom makan siang, jam 3an makan siangnya baru diantar.
Embrio yang ditransfer ada 3, sisa 12 masih harus tunggu hasilnya nanti gimana apakah ada perkembangan. Kalau tidak ada perkembangan, ga akan bisa difreezing. Perutku masih aja bengkak, udah gitu ga berenti kentut, mungkin kembung kali ya. Sama juga dengan IVM kemarin, perutnya kembung sesudah OPU. Dokter & bidannya bilang wajar karena telur yang diambil banyak.

30 Sept - Minggu
Pulang dari RS. Dianjurkan dokter sih cuma 1 hari nginap di RS, tapi aku nginap 2 hari, buat jaga2. Itupun hari Jumat kemarin ga boleh bangun selama minimal 6 jam. Mau pipis pun pakai popok, sampai nahan pipis karena ga bisa pipis di popok hehehehe. Tapi akhirnya udah ga kuat, pipis juga deh. Sampai hari Sabtu pagi aku ga bangun dari tempat tidur. Sekitar jam 9an, baru bangun buat mandi. Mungkin kebijakan tiap RS beda ya, karena waktu IVM kemarin, ga diminta untuk nginap, bahkan diminta tidurpun cuma minimal 1 jam.
Habis dari rumah sakit, aku check in di hotel selama 2 hari, maksudnya sih ga pulang ke rumah dulu biar ga kerja apa2. Jadi santai2 di hotel, tiduran, makan, nonton, browsing heheh.

2 Okt - Selasa
Pulang ke rumah. Di rumah juga masih istirahat, ga kerja apa2.
Sampai nunggu hasil, kondisi badan : perut kadang2 kram kaya kalau mau dapat mens, payudara sakit. Sampai hari ini, aku ga ada flek sama sekali. Kalau browsing2, banyak juga yang IVF, sempat berflek. Tapi suster bilang kalau ada flek, harus bedrest total. Tapi banyak juga yang bilang kalau ada flek sedikit itu artinya embrionya mulai nempel di rahim, jadi agak bingung juga mana yang bener.

10 Okt - Rabu
Ke RS untuk ambil darah. Katanya nanti dikabari via telp gimana hasil tes darahnya. Sampai sekitar jam 3an, masih belom ada kabar dari RS, padahal dibilangnya jam 3an bakal ditelp. Jadinya karena penasaran & deg2an, aku tes urin pake testpack sisa IVM yang dari Jakarta. Dari pagi udah deg2an sampai sore udah ga tahan, sampai ga enak makan & tidur, sehabis ET biasanya udah terbiasa suka tidur siang. Waktu testpack, keluar garisnya cuma 1, aku udah pasrah aja deh... tapi begitu diliat2, kok kayanya ada 1 garis lagi tapi samar. Karena curiga, akhirnya suamiku pergi beli testpack lagi 2, yang murah sama yang mahal, jaga2 buat besok pagi kalau masih belom yakin. Hasil testpack pakai yang murah pun sama aja, ada 2 garis, tapi yang 1 samar, cuma ini lebih jelas daripada yang pertama tadi. Kita pikir ya udahlah, tunggu gimana besok kabar dari RS, kemungkinan dikabarin pagi, sama mau testpack lagi paginya, mungkin lebih jelas.
20.11, ada telp dari RS, aku sampai kaget. dr. Harris (embriologist)-nya yang telp. Sempet nanya udah tes urin di rumah belom tadi pagi, aku bilang baru tes urin tadi sore karena belom ada kabar dari RS, itu juga gara2 penasaran. Dokter bilang selamat, hasilnya ibu positif hamil dengan b-hcg 114. Duhhhhh...... senangnya....... Akhirnya Tuhan jawab doaku....

11 Okt - Kamis
Suamiku ke rumah sakit untuk ambil obat. Dijadwalkan tanggal 25 kembali ke rumah sakit untuk USG, tapi ternyata dr-nya pergi ke Amerika. Mungkin sementara USG dengan dr lain. Bidannya bilang, aku masih harus tetep istirahat walaupun bisa dibilang b-hcg-ku ga rendah, tapi ga tinggi juga, jadi masih perlu hati2. Jadi aku masih banyak baringan & tiduran aja. Bangun kalau mau makan atau ke toilet. Kondisi badan : perutnya berasa agak aneh, kaya ada yg narik2 dari dalam perut, terus yang pasti payudara sakit banget, tapi beda sakitnya dengan saat mau dapat mens. Kalau mau dapat mens payudara juga sakit, tapi keras, kalau ini sakit tapi ga sekeras kalau waktu mau mens, bisa dibilang lebih lembut.
Aku masih belom tenang sampai nanti USG & lihat bahwa ada kantung kehamilan, juga detak jantung babynya. Semoga baik2 aja sampai aku bisa lihat babynya berkembang di rahimku.....

Akhirnya... sekarang kehamilanku udah berumur mau 28 minggu, alias 7 bulan =) Sampai USG terakhir awal bulan Maret ini, babynya sehat, ga ada masalah apapun. Perkiraan lahir pertengahan Juni, tapi akhir Mei babynya udah cukup umur untuk lahir. Terutama kalau mau lahiran caesar, akhir Mei udah bisa dilakukan. Hal yang masih jadi pertimbangan adalah gimana nanti aku mau melahirkan, dengan cara normal atau caesar. Secara umum, wanita yang hamil karena program bayi tabung memilih melahirkan dengan cara caesar, karena mengingat program yang dijalankan untuk bisa hamil memakan waktu, tenaga, dan materi yang ga sedikit, jadi mereka ga mau ambil resiko melahirkan secara normal. Mereka lebih memilih melahirkan secara caesar karena resiko bayi lahir meninggal sudah pasti lebih kecil, mengingat kalau lahiran normal babynya bisa nyangkut. Dokter aku sih ga bilang untuk lahiran secara caesar lebih baik, dokter cuma bilang kita lihat aja kondisinya nanti, apakah memungkinkan lahiran secara normal, kecuali kalau memang dari aku & suami yang memutuskan untuk lahiran secara caesar.
Sedikit pengalamanku & suami, kami berdua ingin punya anak dengan darah daging sendiri. Walaupun kadang merasa capek dengan segala usaha yang udah kami coba, tapi akhirnya Tuhan kasih jawaban juga. Kadang rasanya ingin menyerah gitu aja, tapi masih ada juga perasaan ga mau berhenti menyerah, karena masih ada jalan - dalam kasus kami jalannya ya bayi tabung. Menunggu beberapa tahun sekarang jadi ada hasilnya... Walaupun dengan macam2 resiko - untuk si istri yang badannya perlu disupport berbagai macam obat jadi bikin badan melar hehehehe.
Harapan selanjutnya, anakku bisa lahir dengan sehat & selamat, kami bisa jadi orangtua yang baik buat anak ini =)...

11 comments:

  1. Loh sudah hamil 7 bulan mba?

    ReplyDelete
  2. Dear Ibu Yang baik, Saya pak Kadarusman dari Sorong, Papua Barat, dan berencana juga ingin mengikuti program bayi tabung di bandung. Mohon berkenannya, bolehkah kami tahu di RS mana ibu mengikuti program ini? Jika memang nama RS tak ingin dipublikasi, mohon dikirimkan via email saja: kadarusman@live.com, atas segala budibaik ibu, saya haturkan banyak terimakasih.

    ReplyDelete
  3. Salam kenal, Pak Kadarusman. Program IVF saya yang pertama ini di RS Hasan Sadikin, Bandung, Pak.

    ReplyDelete
  4. Hallo mba susan.. kalau boleh tahu berapa dana yg dihabiskan untuk ivf di RSHS ini mba? terima kasih sblmnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak Alya, maaf baru balas, waktu itu habis sekitar 50jt++.

      Delete
  5. Hi Susan.. sorry mo nanya. Waktu ivf berhasil ini dokternya siapa? Thx ya and really looking forward to hearing from you

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak... selama IVM dan IVF yang saya lalui, semuanya dengan tim dokter, jadi tidak hanya 1 dokter yang menangani.
      Semoga membantu.

      Delete
  6. Dear mba susan, boleh kah sy minta kontak mba susan???
    Insya Allah sy mau ciba program bulan ini 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  7. Gmn mba jadinya lahiran normal atau cesar???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cesar, Mbak. Mau normal ga dikasih karena sy sudah terlalu banyak resiko

      Delete